Home Daerah Kapolri Tinjau SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar, Komitmen Wujudkan Generasi Emas 2025

Kapolri Tinjau SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar, Komitmen Wujudkan Generasi Emas 2025

48
0
SHARE
Kapolri Tinjau SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar, Komitmen Wujudkan Generasi Emas 2025

Keterangan Gambar : Kapolri Tinjau SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar, Komitmen Wujudkan Generasi Emas 2025

JATENG – Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo meninjau kegiatan belajar mengajar di SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar, Jawa Tengah, Jumat (7/11/2025). Kunjungan ini merupakan bagian dari komitmen Polri dalam mendukung visi Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan Generasi Emas Indonesia melalui pemerataan pendidikan dan peningkatan kualitas sekolah.

Dalam kesempatan tersebut, Kapolri menyampaikan bahwa keberadaan SMP Kemala Bhayangkari tidak hanya berfungsi sebagai sarana pendidikan formal, tetapi juga menjadi wadah pembentukan karakter generasi muda. “Adanya SMP Kemala Bhayangkari ini untuk mewujudkan generasi emas sesuai visi Presiden Prabowo Subianto,” ujar Sigit.

Kapolri meninjau langsung aktivitas pembelajaran di ruang kelas dan berdialog dengan para siswa serta tenaga pendidik. Para siswa tampak aktif mengikuti pelajaran, sementara para guru memberikan penjelasan terkait metode belajar yang diterapkan. Selain memantau kondisi pembelajaran, Kapolri juga menyaksikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disiapkan untuk para siswa. Program ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kecukupan gizi anak usia sekolah, guna mendukung kemampuan tumbuh kembang dan konsentrasi belajar.

Pada momen tersebut, Kapolri juga secara simbolis menyerahkan paket perlengkapan belajar kepada siswa. Paket tersebut berisi buku tulis, buku gambar, penggaris, pensil, bolpoin, penghapus, dan stabilo. Bantuan ini diharapkan dapat mendukung siswa dalam kegiatan belajar sehari-hari, sekaligus meningkatkan motivasi dan kebanggaan mereka sebagai bagian dari keluarga besar Kemala Bhayangkari.

SMP Kemala Bhayangkari Karanganyar sendiri telah mendapat surat rekomendasi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mengenai kelayakan gedung baru yang akan digunakan pada tahun ajaran 2025/2026. Sekolah ini menjalankan sejumlah program unggulan yang mengedepankan penguatan karakter kebhayangkaraan, peningkatan kompetensi tenaga pendidik, serta pembinaan kedisiplinan dan etika siswa. Dengan pendekatan tersebut, sekolah berupaya menciptakan lingkungan belajar yang kondusif, aman, dan berorientasi pada prestasi.

Saat ini terdapat 11 tenaga pendidik dan 5 tenaga kependidikan di sekolah tersebut. Pembelajaran dirancang dengan komposisi maksimal 32 siswa per kelas, sehingga proses belajar dapat berlangsung optimal dan personal. Selain dukungan fasilitas fisik, sekolah juga telah mengantongi berbagai sertifikat penghargaan dan kelayakan, di antaranya Sertifikat Penghargaan Sekolah Sehat Stratifikasi Standar, Sertifikat Laik Operasi Instalasi Kelistrikan, Sertifikat Sekolah Ramah Anak, Sertifikat Sekolah Unggul, Sertifikat Adiwiyata, Sertifikat Nomor Pokok Perpustakaan, Sertifikat Pengelolaan UKS, Sertifikat Gerakan Pramuka, Sertifikat Kelayakan Air Tanah dari PDAM, hingga Sertifikat Simulasi dan Sosialisasi Bencana dari BPBD. Selain itu, sekolah juga mendapatkan Sertifikat Penghargaan Prestasi Siswa yang menunjukkan capaian akademik maupun non-akademik di berbagai bidang.

Dalam kunjungan ini, Kapolri didampingi Ketua Komisi IV DPR RI Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto, serta Ketua Pembina Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB), Juliati Sigit Prabowo. Kehadiran tokoh-tokoh tersebut mencerminkan dukungan lintas lembaga terhadap pengembangan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.

Yayasan Kemala Bhayangkari selama ini berperan aktif dalam pengembangan lembaga pendidikan, mulai tingkat dasar hingga menengah. Komitmen tersebut ditujukan untuk mendukung pemerintah dalam mencetak generasi penerus bangsa yang cerdas, sehat, dan berakhlak baik, sejalan dengan visi besar Indonesia menuju Generasi Emas 2045. Kunjungan Kapolri menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya menjadi tanggung jawab lembaga pendidikan semata, tetapi memerlukan dukungan kolaboratif antara pemerintah, masyarakat, dan organisasi sosial yang peduli terhadap pembangunan sumber daya manusia.