Home Daerah Brimob Polri Dikerahkan untuk Evakuasi dan Pengamanan Pascagempa di Tarakan

Brimob Polri Dikerahkan untuk Evakuasi dan Pengamanan Pascagempa di Tarakan

65
0
SHARE
Brimob Polri Dikerahkan untuk Evakuasi dan Pengamanan Pascagempa di Tarakan

Keterangan Gambar : Personel Brimob Polri melakukan evakuasi dan pengamanan pascagempa di Tarakan, Rabu (5/11/2025).

Tarakan, Kalimantan Utara – Polri melalui Korps Brimob bergerak cepat melakukan langkah tanggap darurat pascagempa bumi berkekuatan 4,5 Skala Richter (SR) yang mengguncang Kota Tarakan dan wilayah sekitarnya pada Rabu (5/11/2025) sekitar pukul 17.40 WITA. Guncangan yang terjadi secara tiba-tiba tersebut menimbulkan kepanikan di kalangan masyarakat dan menyebabkan sejumlah bangunan rumah warga serta fasilitas umum mengalami kerusakan ringan hingga sedang. Meski demikian, hingga berita ini diterbitkan, belum ditemukan adanya laporan korban jiwa.

Sebagai bentuk respon cepat, Polri mengerahkan kekuatan dari satuan Brimob untuk turut membantu proses penanganan darurat di lapangan. Satu SST Kompi 2 Batalyon A Tarakan serta satu SST dari Detasemen Gegana Brimob Polri diterjunkan langsung ke sejumlah titik terdampak. Kehadiran personel Brimob ini difokuskan pada dua misi utama yaitu evakuasi warga yang berada di wilayah rawan serta pelaksanaan patroli pengamanan untuk menjaga stabilitas situasi pascabencana.

Personel di lapangan langsung melakukan penyisiran untuk mengidentifikasi bangunan yang mengalami kerusakan serta memastikan tidak ada warga yang terjebak di dalam reruntuhan atau bangunan yang berisiko roboh akibat retakan struktural. Selain itu, Brimob juga menempatkan tim siaga di beberapa kawasan yang dianggap berpotensi menimbulkan kerumunan warga, termasuk di sekitar swalayan yang dilaporkan mengalami kerusakan karena guncangan.

Langkah pengamanan dilakukan untuk mencegah kemungkinan terjadinya gangguan kamtibmas, terutama tindakan penjarahan atau pelanggaran hukum lainnya yang kadang muncul pada situasi pascabencana. Polri memastikan bahwa keamanan masyarakat harus tetap terjaga, meskipun dalam kondisi kedaruratan.

Kapolres Tarakan, AKBP Erwin S. Manik, menjelaskan bahwa Brimob Polri diterjunkan sebagai bagian dari komitmen institusi dalam memberikan perlindungan kepada masyarakat kapan pun terjadi situasi darurat. Ia menegaskan bahwa Polri tidak hanya berfokus pada aspek penegakan hukum, tetapi juga hadir sebagai garda terdepan dalam misi kemanusiaan.

“Polri, khususnya Korps Brimob, langsung diterjunkan ke lokasi gempa untuk membantu proses evakuasi dan memastikan keamanan warga. Personel di lapangan juga melakukan patroli di area yang mengalami kerusakan untuk mencegah potensi penjarahan,” ujar AKBP Erwin S. Manik.

Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan tugas kepolisian dalam situasi bencana harus dilakukan secara terkoordinasi dan terukur. Untuk itu, Polri berkoordinasi aktif dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pemerintah daerah, pemadam kebakaran, relawan, serta tenaga medis.

“Penanganan dilakukan secara menyeluruh dengan mengutamakan keselamatan masyarakat. Kami terus memantau kondisi di Tarakan dan siap menambah personel apabila situasi darurat berkembang,” tambahnya.

Selain melakukan evakuasi dan pengamanan, personel Brimob juga memberikan sosialisasi kepada warga terkait potensi gempa susulan serta langkah-langkah penyelamatan diri. Warga yang berada dekat dengan bangunan retak diminta untuk sementara menjauh sampai tim teknis memastikan kondisi struktur aman.

Sejumlah posko sementara didirikan sebagai titik pengungsian untuk keluarga yang tinggal di rumah dengan kerusakan cukup parah. Di posko tersebut, warga mendapatkan layanan pemeriksaan medis ringan, bantuan logistik darurat, serta pendampingan psikososial bagi kelompok rentan seperti anak-anak dan lansia.

Situasi di Kota Tarakan saat ini dilaporkan relatif kondusif, namun aparat tetap berada dalam status siaga penuh. Polri mengimbau warga untuk tetap tenang, tidak terpancing informasi hoaks, serta mengikuti arahan resmi dari petugas dan pemerintah daerah.

Upaya pemulihan pascagempa masih terus berjalan. Pemerintah daerah bersama aparat keamanan dan lembaga terkait sedang melakukan pendataan dampak kerusakan, termasuk penilaian bangunan yang membutuhkan perbaikan maupun rehabilitasi.

Kehadiran Brimob Polri di tengah masyarakat diharapkan dapat memberikan rasa aman, mempercepat proses penanganan darurat, serta memastikan kehidupan warga kembali pulih secara bertahap.