Home Daerah BI Bantu Mobil Box untuk Kendalikan Inflasi Mukomuko

BI Bantu Mobil Box untuk Kendalikan Inflasi Mukomuko

107
0
SHARE
BI Bantu Mobil Box untuk Kendalikan Inflasi Mukomuko

Keterangan Gambar : BI Bantu Mobil Box untuk Kendalikan Inflasi Mukomuko

MUKOMUKO – Dalam upaya memperkuat pengendalian inflasi di daerah, Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu memberikan bantuan satu unit mobil box operasional kepada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko. Serah terima dilakukan pada Rabu (22/10/2025) di Mukomuko dan diterima langsung oleh Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Disperindagkop UKM) Mukomuko untuk mendukung distribusi bahan kebutuhan pokok dalam kegiatan pasar murah di berbagai kecamatan.

Bantuan kendaraan operasional tersebut menjadi langkah nyata BI dalam mendukung stabilisasi harga kebutuhan pokok dan memperkuat program pengendalian inflasi daerah (TPID) di Kabupaten Mukomuko. Kendaraan itu akan difungsikan sebagai armada utama untuk mengangkut dan mendistribusikan bahan pangan bersubsidi ke masyarakat, terutama di wilayah terpencil yang selama ini sulit dijangkau.

Kepala Disperindagkop UKM Mukomuko, Nurdiana, SE, M.AP, menyampaikan apresiasi atas perhatian dan dukungan dari Bank Indonesia. Menurutnya, bantuan mobil box ini menjadi solusi penting bagi pemerintah daerah dalam mempercepat penyaluran barang kebutuhan pokok ke masyarakat.

“Benar, satu unit mobil box sudah kami terima dari Bank Indonesia Bengkulu. Selain mendukung pengendalian inflasi, BI juga ikut turun langsung ke lapangan bersama kami. Ini dukungan yang sangat berarti, karena memperkuat kemampuan pemerintah daerah menjaga stabilitas harga di pasar,” ujar Nurdiana.

Ia menjelaskan bahwa Kabupaten Mukomuko merupakan daerah yang sangat bergantung pada pasokan bahan pangan dari luar wilayah. Hampir seluruh kebutuhan pokok seperti beras, telur, minyak goreng, cabai, dan bawang didatangkan dari Sumatera Barat, Kerinci, dan Kota Bengkulu. Ketergantungan ini membuat harga di pasaran mudah naik jika terjadi gangguan distribusi.

Dengan adanya mobil box operasional dari BI, Nurdiana optimistis kegiatan pasar murah yang rutin digelar Pemkab Mukomuko bisa berjalan lebih efektif. Mobil tersebut akan mempercepat proses pengangkutan dan mempermudah akses logistik bahan pangan bersubsidi ke desa-desa dan kecamatan terpencil.

“Kita ini wilayah konsumtif, bukan produsen. Jadi kalau harga di daerah pemasok naik sedikit saja, efeknya langsung terasa di Mukomuko. Tapi dengan adanya dukungan BI, terutama bantuan mobil box ini, kita bisa bergerak lebih cepat untuk menyalurkan barang kebutuhan pokok dengan harga terjangkau,” jelasnya.

Setelah menerima bantuan, Disperindagkop UKM Mukomuko bersama tim BI langsung melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah pasar tradisional. Hasil pantauan menunjukkan adanya kenaikan harga pada beberapa komoditas utama seperti cabai merah, bawang merah, dan beras. Sebagai tindak lanjut, pemerintah segera menggelar pasar murah di Kecamatan Kota Mukomuko dan Pasar Koto Jaya.

Kegiatan pasar murah mendapat respons sangat tinggi dari masyarakat. Barang kebutuhan seperti beras, minyak goreng, telur, dan cabai cepat habis terjual dalam waktu singkat. Nurdiana menyebut antusiasme masyarakat begitu besar karena harga yang ditawarkan jauh lebih rendah dibandingkan harga pasar.

“Kami turun ke Pasar Lubuk Sanai III dan langsung bergerak ke Kota Mukomuko untuk menggelar pasar murah. Masyarakat sangat antusias karena harga yang kami tawarkan jauh di bawah harga pasaran,” ungkapnya.

Bantuan mobil box dari Bank Indonesia ini tidak hanya simbol dukungan logistik, tetapi juga bukti nyata kolaborasi antara lembaga keuangan dan pemerintah daerah dalam menjaga kestabilan ekonomi di tengah dinamika harga pangan nasional.

Menurut Nurdiana, kerja sama tersebut menjadi bagian penting dari sinergi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Mukomuko. Bank Indonesia selama ini berperan aktif dalam memberikan pendampingan teknis, data harga, serta dukungan program pasar murah di wilayah Bengkulu dan sekitarnya.

“Kolaborasi antara Pemkab Mukomuko dan BI bukan hanya soal bantuan kendaraan. Ini adalah bentuk kepedulian dan kerja bersama untuk menjaga daya beli masyarakat agar tetap kuat, serta memastikan pasokan bahan pangan tetap stabil,” tuturnya.

Dengan adanya dukungan tersebut, Pemkab Mukomuko berkomitmen memperkuat program stabilisasi harga dan memperluas jangkauan pasar murah di berbagai wilayah. Langkah ini juga menjadi bagian dari strategi menghadapi potensi inflasi menjelang akhir tahun dan musim liburan, di mana permintaan bahan pokok biasanya meningkat.

Kegiatan ini menegaskan bahwa pengendalian inflasi bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tetapi juga hasil kolaborasi seluruh pihak, termasuk lembaga keuangan seperti Bank Indonesia. Dengan sinergi yang kuat, Mukomuko diharapkan mampu menjaga kestabilan harga dan memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat secara berkelanjutan.